Oke langsung ke topik pembahasan. Setelah sekian lama vacum dunia blogging kurang lebih 9 bulan 10 hari, akhirnya terbesit gejolak dalam hati untuk mulai menulis lagi. Tapi entah apa yang ingin kutulis.
FYI, saya adalah anak kuliahan, yang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri bukan swasta di Yogyakarta. IAIN, orang dulu menyebutnya begitu, atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan UIN (Universitas InsyaAllah Negeri). Hampir semua orang tidak percaya ketika kusebutkan jurusanku. PAI, ya PAI, Pendidikan Agama Islam, ya PAI Pendidikan Agama Islam. Ya benar sekali, PAI. PAI PAI PAI everywhere.
Tapi teman-teman, walaupun PAI adalah jurusan saya, Guru bukanlah profesi yang saya inginkan. Aneh bukan? (b aja). Sampai saat ini (baca: semester 6) hati saya belum sama sekali tersentuh untuk menjadi seorang guru. Tidak ada ghirah (semangat) untuk menjadi guru
Sebenarnya saya lulusan SMA Negeri, belum pernah menyentuh lantai pondok pesantren sama sekali. Bahkan dari kecil pun semuanya sekolah negeri. Tapi alhamdulillah, dari awal sekolah TK hingga sekarang kuliah semuanya menggunakan beasiswa, beasiswa orang tua
Awal mula masuk PAI, saya kira PAI adalah jurusan yang kuliahnya ngga perlu mikir. Enak gitu kayaknya ngeliat guru-guru PAI ngajar. Kebetulan juga semasa SMA saya jurusan IPA. Saya fikir PAI dan IPA tidaklah berbeda, lihat saja susunan hurufnya PAI IPA PAI IPA PAI IPA PAI IPA. Tapi setelah masuk jurusan PAI, jauh dari yang kubayangkan
Jadi kesimpulannya, tidak ada. Segini dulu ya, kita sambung di lain waktu. Fastabiqul Khairat, saya Imron, terima kasih.

Keren kak....
BalasHapusKonyol menggelitik...
Perlu belajar humor ke smpean nie...
haha lucuu.. lucu..
BalasHapusSangat menghibur.. :-D